Ekonomi


PD Pasar Jaya Gembrong:  Harapan Baru Masyarakat Jakarta Timur
 

Pasar Gembrong Pusat Main Anak-Anak



Jakarta - pasar gembrong yang selama ini dikenal oleh masyarakat luas adalah pasar mainan. Di pasar ini, mayoritas pedagangnya menjual mainan dan berbagai macam barang yang berhubungan dengan anak-anak. Pd pasar jaya gembrong yang terletak di cipinang besar, jakarta timur ini merupakan tempat relokasi para pedagang kaki lima (pkl) yang tidak jauh dari lokasi baru ini.

Pd pasar jaya gembrong didirikan pada tahun 2009 oleh pemda dki jakarta dan mulai beroperasi pada 8 juni 2010. Pengelola pd pasar jaya melati ana purwadi menyebutkan hingga saat ini pihaknya menyediakan 130 kios dari total 283 kios untuk para pedagang kaki lima di pasar gembrong. “sementara ini mereka (pedagang pd pasar jaya) tidak dipungut biaya sewa sampai maret 2014. Hanya dikenakan biaya listrik sesuai pemakaian kios yang mereka tempati” kata ana saat dijumpai di pd pasar jaya gembrong cipinang besar.

Pd pasar jaya gembrong yang beroperasi saat ini tidak hanya menjual mainan, tetapi juga ada pakaian, perlengkapan bayi dan lain-lain. Menurut ana, beberapa pedagang mainan lebih memilih untuk tetap berjualan di kaki lima dan enggan menempati tempat relokasi karena para pelanggannya banyak yang tidak tahu dengan lokasi pd pasar jaya gembrong yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka berjualan.

Pd pasar jaya juga membuat para pengunjung yang membawa anak-anak tidak perlu merasa khawatir dengan keselamatan dan kenyamanan. Karena di lokasi ini jauh dari jalan raya, tersedianya fasilitas parkir, petugas keamanan yang selalu siaga, wahana bermain anak serta toilet membuat pasar ini sangat nyaman untuk pengunjung. 

Target dari pd pasar jaya sendiri adalah untuk masyarakat menengah ke bawah. “untuk harga barang-barangnya, pasar ini lebih murah daripada di mal dan juga kualitasnya bagus-bagus. Karena pasar gembrong sendiri kan terkenal dengan harganya yang miring sampai ke luar negeri” ana, pengelola pd pasar jaya gembrong.

Masih menurut ana, ke depannya harga kios di pasar ini akan disesuaikan dengan banyak atau sedikitnya para pedagang. Jika ramai, ya tentu harganya juga tinggi. Namun tetap pada prinsip didirikannya pasar ini, untuk menampung para pedagang kaki lima.

Hingga saat ini ada 120 kios yang sudah ditempati oleh para  pedagang. Lantai atas pasar ini juga terdapat wahana bermain tamiya yang bersebelahan dengan tempat parkir mobil. Menurut pak bewok pengelola wahana ini, wahana ini selalu ramai saat malam hari dan pengunjungnya kebanyakan berasal dari para pengusaha. 

“malam sama akhir pekan itu yang paling ramai. Kebanyakan sih bapak-bapak yang udah berkeluarga dan semuanya naik mobil. Biaya untuk main sepuasnya cuma rp.5000,itu untuk biaya listrik sama ngecas baterai tamiya” kata bewok, pengelola wahana bermain tamiya.


Berita Terkait:



Pedagang Pasar Gembrong dialihkan ke PD Pasar Jaya



  Pemprov DKI Jakarta juga membongkar pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Rencananya, para pedagang itu akan alihkan ke pasar yang dikelola resmi PD Pasar Jaya.

"Secepatnya kita pindahkan nantinya ke PD Pasar Jaya yang berada di sebelahnya. Tinggal nunggu negosiasi dengan PD Pasar Jaya," ujar Wali Kota Jakarta Timur, Krisdianto, saat ditemui di kantornya, Senin (12/8).

Namun, Krisdianto belum bisa memastikan apakah nantinya para pedagang dikenakan uang sewa atau harus beli. "Mungkin tiga bulan gratis baru bayar atau dicicil dengan harga murah," katanya.

Selanjutnya, parkiran juga akan dipindah ke PD Pasar Jaya agar tidak memenuhi jalanan yang membuat macet. Semua agar tertib pada akhirnya nanti.

"Kita sebenarnya tidak melarang untuk berjualan. Asalkan tidak menutup jalanan dan trotoar," tuturnya.

Sebelumnya, Camat Jatinegara berniat membongkar pedagang kaki lima dan parkir liar di Pasar Gembrong Jatinegara. Mereka memberikan waktu tiga hari seluruh PKL di Pasar Gembrong harus sudah bersih. Para penjual mainan anak ini kerap membuat macet jalan raya karena berdagang di badan jalan.

Namun rupanya pemerintah setempat belum menyiapkan tempat relokasi PKL. Ini yang jadi masalah.

"Kita juga tidak tahu mau dipindah ke mana. Belum ada tempat, mau ke Pasar Cipinang atau SMP 14 Jatinegara. Tapi belum pasti, Pasar Cipinang dan bekas SMP di Jatinegara belum selesai dibangun. Area parkir belum ada," kata Camat Jatinegara Syofian di lokasi penertiban Pasar Gembrong





170 PKL Pasar Gembrong Akan Direkolasi ke PD Pasar Jaya

JAKARTA - Berdasarkan surat keputusan (SK) Nomor 129/2011 tentang lokasi sementara usaha mikro pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta Timur. Dalam SK disebutkan, izin usaha mikro PKL di Jakarta Timur, terdapat 12 izin lokasi PKL yang tidak diperpanjang.

Ke-12 lokasi PKL yang izinnya tidak diperpanjang itu tersebar di sejumlah kecamatan. Yakni JT 43 Kramatjati, JT 51 Cakung, JT 59, 60 Durensawit, JT 61-65 Makasar dan JT 22 dan 23 di Kecamatan Jatinegara. JT merupakan inisial titik-titik lokasi PKL di Jakarta Timur.

Sebagai penampungan pedagang mainan dan karpet di kawasan sekitar eks JT 22 dan 23 pasar Gembrong, rencananya kepada para PKL akan di tawarkan relokasi ke dalam pasar mainan Gembrong Cipinang Besar Jl Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.

Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi dan Perdagangan, Johan Affandi, mengatakan bahwa dari data yang dimilikinya saat penghapusan lokasi JT 22 dan 23 pada 2011 lalu, ada 114 PKL.

"Cuma memang sekarang ada tambahannya. Ya sekitar 40 persen lah kenaikan jumlahnya," katanya saat dihubungi wartawan

Saat ditanya kemungkinan PKL tersebut keluar dari Pasar Gembrong Cipinang Besar, Johan mengakui memang banyak keluhan bahwa lokasi los pedagang di pasar tidak mencukupi.

"Memang mereka mengeluhkan luasnya tidak mencukupi sehingga keluar lagi. Tapi kami tetap akan upayakan agar mereka mau masuk lagi ke dalam pasar lagi," katanya.

Lebih lanjut Johan mengatakan bila memang para pedagang ngotot tidak mau di relokasi ke dalam pasar dengan alasan tempat yang tidak memadai, maka sebagai alternatif, akan dicarikan lokasi yang dekat dengan tempat mereka berjualan saat ini.

"Kalau dari keinginan pedagang, sepertinya mereka tidak mau masuk ke dalam pasar, tapi ingin berjualan di dekat lokasi asal. Maka kami akan adakan dialog dengan pedagang. Nanti kami carikan lokasinya dahulu dan anggarannya pun sudah ada di Dinas," jelasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar